GEDE PUTRA ADNYANA: BARBAGI UNTUK SALING MENGERTI DAN MEMAHAMI DEMI KEMULIAAN SEMUA MAKHLUK

SMK Pertanian dan Perekonomian


Perlunya Menghidupkan SMK Pertanian

Oleh Gede Putra Adnyana

(Tulisan ini dipublikasikan oleh Media Bali Post, pada Sabtu, 16 Januari 2010, halaman 6) 


Tidak dapat dimungkiri bahwa sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi Bali setelah pariwisata. Diakui pula, pertanian merupakan sektor yang paling kuat bertahan terhadap gempuran krisis ekonomi, baik regional maupun global. Namun, sangat ironis, sebuah sektor yang begitu tangguh, ternyata tidak mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, terutama pemerintah. Ketidakberpihakan tersebut dapat dilihat dari beberapa fakta, di antaranya pembiaran alih fungsi lahan pertanian secara besar-besaran, pengenaan pajak tinggi terhadap lahan pertanian, harga pupuk dan pendukung pertanian lainnya tinggi dan langka, harga produk pertanian rendah, serta kurangnya pendidikan di bidang pertanian dan teknologi pertanian. Akibatnya, sektor pertanian seperti kerakap tumbuh di batu, hidup enggan mati tak mau.

Diperlukan perubahan paradigma dari pengambil kebijakan dalam rangka membela kepentingan sektor pertanian. Salah satu yang relevan diperhatikan adalah menghidupkan dan mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian. Sampai saat ini pendirian SMK diarahkan kepada SMK Pariwisata, Teknologi dan Informasi (TI), dan Kerajinan. Kondisi ini langsung atau tidak langsung akan menyeret pola berpikir generasi muda dari sektor pertanian ke arah sektor pariwisata, TI, dan keterampilan. Akibatnya, sektor pertanian makin terbengkalai sehingga nyaris hilang dari memori generasi muda.

Sektor pertanian merupakan penopang sektor pariwisata. Dengan lemahnya sektor pertanian Bali, disinyalir dapat memperlemah sendi-sendi pariwisata Bali. Implikasinya, terjadi penurunan pertumbuhan perekonomian Bali secara keseluruhan. Dengan demikian, menghidupkan, menumbuhkan, dan mengembangkan SMK Pertanian di Bali sangat relevan dan signifikan dalam konteks meningkatkan pertumbuhan perekonomian Bali secara holistik.

Paling sedikit terdapat dua keuntungan manakala SMK Pertanian di Bali dihidupkan. Pertama, membangun pemahaman di kalangan generasi muda tentang relevansi dan signifikansi keberadaan sektor pertanian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Manakala SMK Pertanian dihidupkan, ditumbuhkan, dan dikembangkan siswa yang belajar di SMK Pertanian memiliki ruang dan waktu untuk selalu mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan nyata sehari-hari. Daya analitis kritis dan kreativitas siswa akan terbangun, karena selalu menghubungkan ilmu yang didapatkan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Pembelajaran dengan paradigma konstruktivis berjalan secara efektif dan efisien. Jika hal ini terjadi, maka sedikit demi sedikit tetapi pasti, paradigma generasi muda terhadap sektor pertanian mulai postitif yang berimplikasi terhadap peningkatan pertumbuhan dan perkembangan sektor pertanian.

Kedua, memperkecil pengangguran inteletual tak kentara. Sangat disadari bahwa mulai ada kejenuhan penyerapan tenaga kerja pada sektor pariwisata yang menjadi primadona Bali. Kejenuhan makin tinggi dan persaingan makin ketat berimplikasi pada banyaknya tenaga kerja lokal Bali tidak terserap sesuai dengan kompetensinya sehingga menimbulkan pengangguran intelektual tak kentara.

Sektor pertanian menawarkan ruang yang lebih luas untuk berkreasi dan berinovasi, melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian. Peluang tersebut ada karena didukung oleh sumber daya alam Bali yang memberikan kesuburan mulai dari pantai sampai gunung. Sektor pertanian akan memperkuat dukungan terhadap sektor pariwisata. Berbagai kebutuhan pariwisata yang berupa produk pertanian dapat dipenuhi dari lingkungan Bali. Akibatnya, di satu pihak ketergantungan pariwisata Bali terhadap daerah lain makin kecil atau dengan kata lain kemandirian sektor pariwisata Bali makin kuat. Di pihak lain, pengangguran intelektual tak kentara makin kecil karena daya serap sektor pertanian terhadap tenaga kerja relatif tinggi.

Dengan demikian, kehadiran SMK Pertanian di Bali sangat relevan dan signifikan untuk menghasilkan SDM yang tangguh pada sektor pertanian yang akan memperkuat sendi-sendi pariwisata Bali. Keyakinan ini hendaknya ditindaklanjuti dengan langkah nyata oleh pengambil kebijakan.

Tidak ada komentar: